11.21 pm
Muup...lagi-lagi tentang kantor kantor dan kantor...
Urusan merger emang bikin kisruh di dalam kepala hanya bisa di redam dengan blogging...
Hari ini beberapa orang di kantor mengenakan pita hitam di lengan sebelah kiri sbg tanda solidaritas buat temen-temen di serikat kerja untuk ”perjuangan” atas kebijakan harmonisasi grade pasca single platform day one.
Shocking but true.
Kali ini dengan jelas gw melihat kekecewaan bbrp karyawan karena kebijakan mengenai harmonisasi ini dinilai nggak fair. Banyak yang kecewa dan iri karena ada satu dua orang yang menerima ”lebih” dari yang lain. Dan penjelasan mengenai kenapa hal tsb bisa sampai terjadi ternyata nggak cukup transparan, bahkan penjelasan yang diberikan oleh masing-masing direct supervisor.
Kalimat gw yang pertama terucap adalah puji Tuhan atas gaji bulan ini (bagus gw masih punya penghasilan yang cukup buat beli pulsa dan ngangsur my dark night go jazzy). But then I can only exhale when some of my team did not receive the equal salary and grading adjustment…
Am I did something wrong, for their rating results were came from their previous supervisor? Dan kenapa justru dalam masa kepemimpinan gw, mereka mengalami kekecewaan karena hasilnya ternyata jauh dari yang diharapkan???
For God shake…, apa manajemen nggak sadar bahwa kebijakan mereka sangat besar implikasinya bwt karywan? Apa manajemen nggak sadar bahwa pada waktu merger, kolaborasi tersulit ada di sektor human resource? Seberapa penting sih arti karyawan untuk manajemen saat ini? Kenapa ada yang terima cuma 1 bagian, dan kenapa ada yang terima 3,4 bahkan 5 bagian? Apa manajemen memperhitungkan ini semua dan menyadari bahwa kesenjangan dan ketidakjelasan mereka dalam memformulasikan angka dampaknya bisa menjadi sangat negatif?
*gasp*
Gw nggak mau munafik. Jujur, gw adalah salah satu orang yang dipromosikan. Beberapa peers ada yang lebih baik, ada yang sama, tapi ada juga yang kondisinya kurang beruntung. Persetan dengan peers. Gw jauh lebih concern sama team gw... Ngeliat mereka demotivated karena kebijakan ini , gmn gw nggak terpukul ? Dan bersikap sok positif adalah sebuah kekonyolan bwt gw saat itu. Gw dan beberapa team gw yang dipromosi menanggapi ini semua dengan plain and flat, what so ever dengan merit increase dan penyesuaian grade yang terjadi. Karena tidak seharusya faktor like and dislike personal committee yang menentukan nasib si A jadi lebih baik atau lebih buruk dengan nasib si B. What a pathetic sympathy.
Pulangnya , sambil makan malam gw berfikir...
Gw paling nggak bisa berstrategi untuk meraih sesuatu, gw orangnya apa adanya dan nggak suka neko-neko, apalagi, termasuk untuk urusan kerjaan. Gw lakukan dengan sebaik-baiknya apa yg menjadi prioritas tugas dan tanggung jawab gw. Soal hasil...sudah ada yang ngatur di atas sono, dan gw percaya pengaturan-Nya jauh lebih sempurna dr yang pernah gw bayangkan. Then, kalo ada pertanyaan, ”terus kamu kerja buat apa?” gw akan jawab untuk ”ya untuk kepuasan diri gw sendiri”. Dan kepuasan diri gw terletak dari pride yang muncul saat sebuah pekerjaan terselesaikan oleh kami, yaitu gw dan mereka. My responsibility is to get things done by me and my team.
Dan hari ini, saat melihat team yg demotivasi seperti nggak memiliki tujuan, gw merasa sangat bersalah. Kenapa gw hanya bisa diam dan berusaha menyemangati mereka (dengan konyol dan terbata-bata), tanpa bisa melakukan sesuatu yang nyata yang bisa merubah keadaan menjadi lebih baik? Lalu untuk apa gw ada disitu kalo nggak ada kontribusi yang cukup berarti bwt team gw? Apakah simpati dan tepukan di punggung cukup bisa mengobati kekecewaan karena sebuah sistem yg nggak bener, sementara gw sendiri adalah bagian dari sistem yang ada?
* ini adalah saat yang paling gw benci, saat dimana gw hanya bisa mengeluh tanpa (belum) tau pasti apa yang bisa diperbuat untuk menghenatikan semua keluh kesah ini…*
Senin, 25 Mei 2009
Sabtu, 23 Mei 2009
Jogjanesse...meskipun panas tapi puaaasss !
Jakarta, 10.47
ditemani Last Samurai yang sudah ditonton berkali-kali dan tetap saja menarik untuk ditonton...ada yang tau kenapa?...
Jogja...
beruntung ada libur panjang minggu ini...gw akhirnya punya kesempatan untuk berkunjung kembali ke Jogja setelah sekian lama. Nggak banyak yang berubah. Yang paling kentara cuma perubahan cuaca yang bikin Jogja jadi panas nggak ketulungan. Tapi nggak terlalu ngaruh juga... Hawa dan cuaca panas itu nggak mengurangi segala ndeso dan keramahan Jogja yang ngangenin...dan nggak menghilangkan keindahan dan alon-alon waton kelakon-nya Jogja yang nggak ada duanya.
Di suatu jalan di jogja, gw sempat memperhatikan bahwa motor-motor yg ada ternyata berjalan dengan kecepatan sekitar 50 km/jam. Hohoho, coba di Jakarta, betapa motor-motor itu paling sering bikin orang jantungan karena tiba-tiba nongol tanpa permisi dari sebelah kiri atau dengan santai motong jalur dari kanan tanpa lamu sign. Seandainya pengendara motor di Jakarta tingkah lakunya seperti pengendara motor di Jogja *ngarep*
Overall gw puas karena kemaren ada kesempatan untuk refreshing "sebentar" ke Jogja. Memang cuma 3 hari, tapi cukup mengobati kerinduan gw sama soto pak soleh, salon larisa, batik mirota, malioboro, dan semua sudut kota yang menyapaku bersahabat...hehehe, kayak lagunya KLA yah... Kalau dipikir-pikir, sebetulnya bukan hal-hal besar yang bikin Jogja jadi ngangenin , tapi lebih ke peristiwa sehari-hari yang biasa-biasa aja. Bangun pagi dengan udara segar dan hawa dingin yang bikin kasur dan selimut jadi lebih menarik daripada mandi, airnya yang dingin dan bikin kulit terasa segar seperti baru mandi setelah 1 minggu nggak mandi, suara burung dan gemersik daun di sore hari, suasana santai sore di daerah Kota Baru dan Keraton, saat dimana baru jam 10 malam tapi terasa sudah begitu melelahkan dan pengennya langsung tidur. Waktu yang menurut gw sangat berkualitas karena setiap detik setiap kejadian bisa dinikmati. What a life...
Apaaa ya kalimat yg pas bwt menggambarkan Jogja yang biasa-biasa aja itu..? Pernah nggak sih, lo ketemu sesuatu atau seseorang yang sebetulnya nothing special with it, but somehow u cant take your eyes of it?
Oiya, kulinarinya juga ternyata berkembang dengan pesat. Banyak tempat makan baru untuk makan bareng temen atau keluarga. Makin banyak jenisnya pula. Kalo ada kesempatan untuk stay lebih lama, mungkin next time gw akan coba satu per satu semua warung makan yang ada di Jogja :) Cuma ya tetep aja makanan yang paling dan paling nempel di hati adalah soto daging-nya yang bening. Duh, mana ada soto bening di Jakarta? rasanya itu lho....bener2 mak nyos!
Satu lagi...Gw selalu aja trenyuh kalau sadar sama kenyataan yang satu ini. Jogja itu mengajari gw untuk menghargai "sekarang dan saat ini". Orang-orangnya, ritme hidupnya, suasananya, semua membuat waktu seolah berhenti karena ingin dirasakan setiap detik. Nggak ada terburu-buru, semuah ramah dan bersahabat, setiap sudut seperti punya roh sehingga walaupun Jogja nggak sedinamis Jakarta, tapi ada sesuatu "bergerak" yang membuatnya kota ini terasa hidup dan bernyawa.
Thats why gw selalu berasa "nyambung" di Jogja.
Ntahlah... Gw selalu saja gagal menjelaskan alasan logis dibalik daya tarik Jogja. Walaupun pernah ada yang bilang, "sekali kamu pernah tinggal di Jogja, kamu pasti akan minta balik tinggal di Jogja lagi."
Mungkin....
Mungkin karena gw ngerasa ada persamaan antara gw sama Jogja : sederhana dan apa adanya :p Hahaha, dasar jaka sembung. Tapi ya memang begitulah.
Jogjanesse, panas tapi puas!
Selasa, 19 Mei 2009
Bank Plat Biru Kuning
Thanks God untuk ciptaan-Nya yang namanya air.
Walaupun kalo banjir bikin banyak orang sedih…tapi air selalu jadi yang terbaik bwt gw, terutama saat mandi, karena bath time it is my golden time -selain pada saat bangun tidur tentu saja. Seger banget deh kalo habis mandi… sukses mengusir capek dan penat setelah seharian beraktivitas…sukses membuang sisa-sisa pikiran ttg kerjaan kantor …
What? Kantor? Did I just said that? Gosh…
tiga kata tentang kantor ...”what a merge”
Kalau membagas merger, pikiran gw langsung tertuju ke bank plat biru kuning, yg notabene adlh bank terbesar di Indonesia. Bank itu kan tadinya terdiri dari 5 bank yg kemudian menggabungkan diri menjadi satu..
Bener deh, selain karena penulis favorit gw bekerja di situ, in general gw sendiri kagum sama bank biru kuning dan somehow...punya keinginan untuk bisa bekerja ditempat itu.
Man, kalau kantor lo sedang merger, lo akan mengerti kenapa gw kagum sama bank itu.
Gw nggak kebayang apa dan bagaimana yang terjadi pada saat beberapa belas tahun yang lalu mereka berlima pertama kali melebur. Hiii...bergidik dan merinding juga ngebayanginnya. SDM, sistem, alur kerja, ritme, kebiasaan, proses...semuanya membutuhkan penyesuaian atas benturan dan gesekan atas perbedaan yang ada. Dan masing-masing karakter tentunya punya ciri khas. Bukan 3, bukan 4 tapi 5. Perpaduan 5 karakter yang sudah berurat berakar didalam diri karyawannya, harus lebur jadi satu menjadi sebuah sistem baru yang namanya bank plat biru kuning...
Dan sekarang...bank itu adl bank terbesarrrrr di Indonesia. Dari aset, modal, cabang, jumlah karyawan dan sebagainya dan sebagainya dan sebagainya. Betapa 5 bank sebelumnya sudah benar2 hilang dan yang ada sekarang cuma 1 , bank plat biru kuning
Bayangkan , 5 bank sekaligus merger... Booo, jangankan 5...2 aja gw udah termehek-mehek! Kenapa sih kok gw justru memuji bank biru kuning padahal gw bekerja di bank merah biru? Karena kantor gw sedang memulai proses merger!!!!
Bener2 deh, 2 days afte single platform day 1, gw ngerasa ritme kerja di kantor mulai batuk-batuk. Sacara ada infiltrasi 2 orang dari cabang sebelah, rasanya benar2 menambah workload gw. Segala hal masih serba nggak jelas, mulai dari yang kelihatan sampe yang nggak kelihatan. Mulai dari pindahan dr lt 1 ke banking hall, struktur organisasi yang nggak jelas, bos yang kadang ada kadang tiada, rekan kerja yang nggak jelas posisi dan kedudukannya, sistem yang masih diperbaiki disana-sini...kami kehilangan arah dan tujuan....
Pusing...
Dan gw sadar bahwa kondisi kayak gini akan berangsur-angsur tenang , tapi jangan harap dalam waktu 1-5 thn semuanya akan kembali seperti semula. Sistem akan membentuk dirinya sendiri selama minimal 5 tahun, dan baru setelah itu semuanya akan berjalan dengan lebih jelas. Hoooo....orang kawin aja penyesuaiannya semur hidup, apa lagi ini institusi yang kawin, menggabungkan beribu-ribu orang dengan ciri masing-masing , tentunya nggak akan semudah membalikkan tangan.
Sebetulnya justru sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mengodog dan membuktikan kepada diri sendiri apakah gw adaptable to change. Pas dan nggak ada ajang pembuktian yang lebih baik dari ini : merger.
Saat perubahan sedang terjadi demikian nyata dan demikian cepat, saat semua orang mencoba mencari informasi dan kejelasan untuk cari aman bagi dirinya (dan teamnya) masing-masing, saat menit satu bunyinya positif tapi menit berikutnya bisa jadi berbunyi negatif, saat dimana dengan mudah bisa menyalahkan keadaan dan lepas tangan...
Justru disaat-saat seperti ini true character will reveal.
Walaupun kalo banjir bikin banyak orang sedih…tapi air selalu jadi yang terbaik bwt gw, terutama saat mandi, karena bath time it is my golden time -selain pada saat bangun tidur tentu saja. Seger banget deh kalo habis mandi… sukses mengusir capek dan penat setelah seharian beraktivitas…sukses membuang sisa-sisa pikiran ttg kerjaan kantor …
What? Kantor? Did I just said that? Gosh…
tiga kata tentang kantor ...”what a merge”
Kalau membagas merger, pikiran gw langsung tertuju ke bank plat biru kuning, yg notabene adlh bank terbesar di Indonesia. Bank itu kan tadinya terdiri dari 5 bank yg kemudian menggabungkan diri menjadi satu..
Bener deh, selain karena penulis favorit gw bekerja di situ, in general gw sendiri kagum sama bank biru kuning dan somehow...punya keinginan untuk bisa bekerja ditempat itu.
Man, kalau kantor lo sedang merger, lo akan mengerti kenapa gw kagum sama bank itu.
Gw nggak kebayang apa dan bagaimana yang terjadi pada saat beberapa belas tahun yang lalu mereka berlima pertama kali melebur. Hiii...bergidik dan merinding juga ngebayanginnya. SDM, sistem, alur kerja, ritme, kebiasaan, proses...semuanya membutuhkan penyesuaian atas benturan dan gesekan atas perbedaan yang ada. Dan masing-masing karakter tentunya punya ciri khas. Bukan 3, bukan 4 tapi 5. Perpaduan 5 karakter yang sudah berurat berakar didalam diri karyawannya, harus lebur jadi satu menjadi sebuah sistem baru yang namanya bank plat biru kuning...
Dan sekarang...bank itu adl bank terbesarrrrr di Indonesia. Dari aset, modal, cabang, jumlah karyawan dan sebagainya dan sebagainya dan sebagainya. Betapa 5 bank sebelumnya sudah benar2 hilang dan yang ada sekarang cuma 1 , bank plat biru kuning
Bayangkan , 5 bank sekaligus merger... Booo, jangankan 5...2 aja gw udah termehek-mehek! Kenapa sih kok gw justru memuji bank biru kuning padahal gw bekerja di bank merah biru? Karena kantor gw sedang memulai proses merger!!!!
Bener2 deh, 2 days afte single platform day 1, gw ngerasa ritme kerja di kantor mulai batuk-batuk. Sacara ada infiltrasi 2 orang dari cabang sebelah, rasanya benar2 menambah workload gw. Segala hal masih serba nggak jelas, mulai dari yang kelihatan sampe yang nggak kelihatan. Mulai dari pindahan dr lt 1 ke banking hall, struktur organisasi yang nggak jelas, bos yang kadang ada kadang tiada, rekan kerja yang nggak jelas posisi dan kedudukannya, sistem yang masih diperbaiki disana-sini...kami kehilangan arah dan tujuan....
Pusing...
Dan gw sadar bahwa kondisi kayak gini akan berangsur-angsur tenang , tapi jangan harap dalam waktu 1-5 thn semuanya akan kembali seperti semula. Sistem akan membentuk dirinya sendiri selama minimal 5 tahun, dan baru setelah itu semuanya akan berjalan dengan lebih jelas. Hoooo....orang kawin aja penyesuaiannya semur hidup, apa lagi ini institusi yang kawin, menggabungkan beribu-ribu orang dengan ciri masing-masing , tentunya nggak akan semudah membalikkan tangan.
Sebetulnya justru sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mengodog dan membuktikan kepada diri sendiri apakah gw adaptable to change. Pas dan nggak ada ajang pembuktian yang lebih baik dari ini : merger.
Saat perubahan sedang terjadi demikian nyata dan demikian cepat, saat semua orang mencoba mencari informasi dan kejelasan untuk cari aman bagi dirinya (dan teamnya) masing-masing, saat menit satu bunyinya positif tapi menit berikutnya bisa jadi berbunyi negatif, saat dimana dengan mudah bisa menyalahkan keadaan dan lepas tangan...
Justru disaat-saat seperti ini true character will reveal.
Minggu, 17 Mei 2009
Bangun tidur ku terus mandi....
Tau apa yang paling hebat dari bangun tidur?
Seperti dunia yang siap menyambut datangnya matahari di pagi hari, rasanya semua kalimat dan kata-kata itu berloncatan kalau gw bangun tidur.
Tau apa yang paling hebat dari bangun tidur?
Seperti anak singa yang siap belajar berburu, rasanya semua ide itu siap datang untuk segera ditumpahkan dalam kalimat.
Bangun tidur itu golden time gw... Saat dimana semuanya terasa begitu "nyambung" dan segar. Nggak masalah dengan mimpi karena mimpi akan berhenti begitu gw membuka mata (ehm, I'm the living daydreamer!) Sering kita nggak sadar tentang arti pentingnya bangun tidur di pagi hari...
Bukan...bukan jenis bangun tidur yang terkaget-kaget dan dalam waktu kurang dr 5 menit lo sudah ada dikamar mandi karena terlambat.
Bangun tidur yang hebat adalah bangun tidur yang bisa merasakan nafas pertama setelah sadar. Nafas pertama yang masih berhembus dari paru-paru dan keluar dari hidung, dan merasakan detak jantung masih berbunyi setelahnya.
Bangun tidur yang tenang dan nyaman setelah tdur pulas, yang membuat mata ini ingin segera secerah matahari dan menantang dunia untuk melihat segala kejadian yg serba berwarna.
Pernah suatu saat gw bangun tidur dalam keadaan yang enggak banget, dimana semua lelah dan kesal itu masih ada di sekujur badan. Rasanya kasur ini menarik lebih kencang sehingga mata enggan terbuka, walaupun jiwa sudah tidak bisa terkapar.
Bangun!...Bangun!
Begitu teriaknya. Tapi apa daya, ujung kaki sampai ubun-ubun tetap sejajar tanah...
saat seperti ini adalah saat bangun tidur yang nggak berkualitas.
Tapi untungnya pagi ini gw bangun tidur dengan nafas teratur, nafas yang menandakan kehidupan. Nafas yang menyadarkan gw bahwa satu hari lagi kesempatan yang diberi oleh Tuhan untuk memuliakan Dia melalui perbuatan, sikap, perkataan, pikiran dan tingkah laku gw seharian penuh. Nafas yang membawa gw pada sebuah kejadian yang akan memberi nilai pada diri sendiri tentang bagaimana kita menjalani ini semua.
Hhhh....selamat pagi jiwaku!
senangnya aku bangun tidur dengan hebat...semua perasaan menyenangkan itu ada ada ada dan ada. Semua ini karena aku bangun tidur dan mendapati kamu ada di sampingku.
Seperti dunia yang siap menyambut datangnya matahari di pagi hari, rasanya semua kalimat dan kata-kata itu berloncatan kalau gw bangun tidur.
Tau apa yang paling hebat dari bangun tidur?
Seperti anak singa yang siap belajar berburu, rasanya semua ide itu siap datang untuk segera ditumpahkan dalam kalimat.
Bangun tidur itu golden time gw... Saat dimana semuanya terasa begitu "nyambung" dan segar. Nggak masalah dengan mimpi karena mimpi akan berhenti begitu gw membuka mata (ehm, I'm the living daydreamer!) Sering kita nggak sadar tentang arti pentingnya bangun tidur di pagi hari...
Bukan...bukan jenis bangun tidur yang terkaget-kaget dan dalam waktu kurang dr 5 menit lo sudah ada dikamar mandi karena terlambat.
Bangun tidur yang hebat adalah bangun tidur yang bisa merasakan nafas pertama setelah sadar. Nafas pertama yang masih berhembus dari paru-paru dan keluar dari hidung, dan merasakan detak jantung masih berbunyi setelahnya.
Bangun tidur yang tenang dan nyaman setelah tdur pulas, yang membuat mata ini ingin segera secerah matahari dan menantang dunia untuk melihat segala kejadian yg serba berwarna.
Pernah suatu saat gw bangun tidur dalam keadaan yang enggak banget, dimana semua lelah dan kesal itu masih ada di sekujur badan. Rasanya kasur ini menarik lebih kencang sehingga mata enggan terbuka, walaupun jiwa sudah tidak bisa terkapar.
Bangun!...Bangun!
Begitu teriaknya. Tapi apa daya, ujung kaki sampai ubun-ubun tetap sejajar tanah...
saat seperti ini adalah saat bangun tidur yang nggak berkualitas.
Tapi untungnya pagi ini gw bangun tidur dengan nafas teratur, nafas yang menandakan kehidupan. Nafas yang menyadarkan gw bahwa satu hari lagi kesempatan yang diberi oleh Tuhan untuk memuliakan Dia melalui perbuatan, sikap, perkataan, pikiran dan tingkah laku gw seharian penuh. Nafas yang membawa gw pada sebuah kejadian yang akan memberi nilai pada diri sendiri tentang bagaimana kita menjalani ini semua.
Hhhh....selamat pagi jiwaku!
senangnya aku bangun tidur dengan hebat...semua perasaan menyenangkan itu ada ada ada dan ada. Semua ini karena aku bangun tidur dan mendapati kamu ada di sampingku.
Sabtu, 16 Mei 2009
blank!
Semalam duduk berjam-jam didepan komputer, mampir ke blog nya sumber-sumber inspirasi, browsing, baca-baca berita...dan tetap nggak nemu ide.
Ditinggal nonton TV, ditinggal smsan, ditinggal ngobrol sama mama, ditinggal bikin teh anget...dan si ide tetap nggak mau nongol.
Cupet...
buntu...
blank...
Sampe pagi ini , gw bangun tidur dan tiba-tiba ada papa yang lagi ngeliatin gw bangun tidur... Dia tersenyum bilang, "Cari-in papa kaos yang agak besar dong...papa mau mandi nih..."
Dan semua kebuntuan kemaren malam hilang nggak berbekas. Nothing special. Tapi rasanya segala inspirasi ini mulai bermuculan di kepala
blublublublublub....
seperti air mendidih...
:)
just wait and see...
tadaaaaaa....
Ditinggal nonton TV, ditinggal smsan, ditinggal ngobrol sama mama, ditinggal bikin teh anget...dan si ide tetap nggak mau nongol.
Cupet...
buntu...
blank...
Sampe pagi ini , gw bangun tidur dan tiba-tiba ada papa yang lagi ngeliatin gw bangun tidur... Dia tersenyum bilang, "Cari-in papa kaos yang agak besar dong...papa mau mandi nih..."
Dan semua kebuntuan kemaren malam hilang nggak berbekas. Nothing special. Tapi rasanya segala inspirasi ini mulai bermuculan di kepala
blublublublublub....
seperti air mendidih...
:)
just wait and see...
tadaaaaaa....
Jumat, 08 Mei 2009
Fenia Sakit (lagi)
09.10
Just got news that my fave writer , probably, has moving to Jakarta from Medan...dan salah satu akibat dr kepindahannya adalah: dia nggak punya cukup waktu untuk menulis, sekalipun inspirasi yang ada makin banyak. What a damn city, even untuk yang sekelas Ika Natassa pun masih bisa ngerasa begitu...
11.30
Masih di MMC. di luar hujan.
Fenia lagi tidur. Sambil ngeliatin dia tidur tiba2 pengen blogging...
ade gw emang jagoan rumah sakit, jarum suntik, nggak jiper liat darah and santai aja sama yang namanya sakit. Malah gw and nyokap yang sering panik dan ga tega liat dia ditusuk-tusuk gitu. Ya iya lah, walaupun kalo sehat fenia keliatan kayak cacing kepanasan nggak bisa diem, tapi kalo sakit gini lemah lunglai, kasian juga...
Bener deh...kita semua nggak akan sadar seberapa pentingnya arti kesehatan sampai kita tergeletak lemah karena sakit.
Putih kelihatan terang stlh kita tau gelapnya hitam kan?
manis terasa enak setelah kita tau nggak enaknya pait kan ?
jaga apa yang kita miliki saat ini baik2 ya, coz nggak pernah ada yang tau apa yang terjadi besok. Sebenarnya semua ini "cuma" soal pola hidup sehat : makan dijaga coz sekarang semua makanan udah terkontaminasi intanisasi dan chemical yang nggak baik buat badan (dalam jangka panjang karena udah numpuk didalam badan) , pikiran dijaga, dan olah raga.
Kayaknya gampang ya....
padahal ngelakuinnya susah setengah mati, mau beralasan karena nggak punya waktu ? hehehe, basi!
Bwt yang suka makan indomie dan makanan instan lainnya : tau nggak sih tu makanan masih nongkrong didalam perut kita sampe 2 minggu kemudian? Yaikz!
get well soon kriting hitam kecilku...
Just got news that my fave writer , probably, has moving to Jakarta from Medan...dan salah satu akibat dr kepindahannya adalah: dia nggak punya cukup waktu untuk menulis, sekalipun inspirasi yang ada makin banyak. What a damn city, even untuk yang sekelas Ika Natassa pun masih bisa ngerasa begitu...
11.30
Masih di MMC. di luar hujan.
Fenia lagi tidur. Sambil ngeliatin dia tidur tiba2 pengen blogging...
ade gw emang jagoan rumah sakit, jarum suntik, nggak jiper liat darah and santai aja sama yang namanya sakit. Malah gw and nyokap yang sering panik dan ga tega liat dia ditusuk-tusuk gitu. Ya iya lah, walaupun kalo sehat fenia keliatan kayak cacing kepanasan nggak bisa diem, tapi kalo sakit gini lemah lunglai, kasian juga...
Bener deh...kita semua nggak akan sadar seberapa pentingnya arti kesehatan sampai kita tergeletak lemah karena sakit.
Putih kelihatan terang stlh kita tau gelapnya hitam kan?
manis terasa enak setelah kita tau nggak enaknya pait kan ?
jaga apa yang kita miliki saat ini baik2 ya, coz nggak pernah ada yang tau apa yang terjadi besok. Sebenarnya semua ini "cuma" soal pola hidup sehat : makan dijaga coz sekarang semua makanan udah terkontaminasi intanisasi dan chemical yang nggak baik buat badan (dalam jangka panjang karena udah numpuk didalam badan) , pikiran dijaga, dan olah raga.
Kayaknya gampang ya....
padahal ngelakuinnya susah setengah mati, mau beralasan karena nggak punya waktu ? hehehe, basi!
Bwt yang suka makan indomie dan makanan instan lainnya : tau nggak sih tu makanan masih nongkrong didalam perut kita sampe 2 minggu kemudian? Yaikz!
get well soon kriting hitam kecilku...
Senin, 04 Mei 2009
Akibat merger...terpaksa dibahas, padahal aslinya nggak penting...!!
16.00, menjelang pulang, konsentrasi tinggal 30 %.
setelah berkali-kali kesempatan meeting, short course, training dan bla bla bla bareng x LB, akhirnya gw ngeliat sendiri gimana perkasanya mereka yang ada di BEJ! Keliatan banget kalo mereka bersemangat dalam proses merger ini. Note bwt sales headnya. Bener-bener sales head tu ibu. Udah sales, head pula... Sales Head?
Gw jadi geli-geli miris kalo inget tawaran bos gw beberapa waktu yang lalu.
Hehehe, challenge and opportunity sih iya, tapi bunuh diri perlahan juga iya.
What a merge...
Dua bulan yang lalu waktu sosialisasi virtual account, masih sah bwt gw untuk beranggapan, "Ini kan produknya business banking or corporate banking!"
Tapi sekarang? Overlap segmentasi produk itu bukan barang haram dan justru makin jelas arahnya bahwa perusahaan pengen karyawan yang multitasking, bukannya specialist! Hohoho, bukannya nggak mungkin suatu saat gw jadi officer funding, lending, komersil dan consumer pula! what the.... !@#$%%^&*()
Pengen rasanya sumpah serapah keluar dari mulut gw! Tapi kalopun akhirnya gw mencaci, yang akan jadi sasaran caci maki ini adalah diri sendiri. Gw nggak mau jauh2 ngomong tentang team selama gw sendiri masih enggan keluar dari zona nyaman gw. Yang gw kerjakan 2 thn belakangan ini ternyata belum cukup baik untuk masa merger karena tuntutannya adalah "more than just a plain vanilla".
Pertanyaannya, sudahkah gw mencapai standar, melebihi, atau justru ada dibawah standar yang ditetapkan?
Well, 1 bulan belakangan ini pertanyaan "sanggupkah gw?" memang terngiang-ngiang terus dikepala. I know, untuk sebuah visi dan misi yang bombastis, keyakinan awal gw yang setengah-setengah ini adalah langkah yang salah. Gw nggak bisa meminta orang lain untuk keluar dari zona nyaman mereka sementara gw sendiri enggan untuk berpindah dari zona nyaman gw...
Jujur gw bingung gimana caranya berhadapan dengan sekelompok orang skeptis yang belum terbiasa dengan hal baru? dimana hal baru tsb belum tentu jelek, dan bahkan bisa membawa sebuah kebaikan bwt kita semua?
hal baru itu kan cuma soal kebiasaan...tentang bagaimana kita membisasakan diri? Ya kan? Hal baru itu belum tentu nggak ada manfaatnya kan?
*seandainya bisa menyampaikan hal ini dengan mudah kepada team gw*
17.15 konsentrasi tinggal 10 %
kami berlima cuma bisa melongo mendengar betapa mereka bangga akan pencapaian mereka dan betapa mereka menyemangati kami untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih dari yang sudah mereka lakukan. That's the way leader works! Berangkat dan menceriminkan sikap positif dan optimisme , sekalipun lingkungannya penuh dengan pesimisme.
21.39
Dan sekali lagi gw ingat apa yang pernah dikatakan oleh ips, bahwa yang hebat bukan lah hal besar yang dilakukan oleh orang besar. Yang hebat adalah, hal besar yang dilakukan oleh orang kecil....
"Mana yang lebih menghargai kehidupan, anak konglomerat yang jadi pengusaha sukses karena mewarisi uang orang tuanya, atau anak gunung yang berhasil jadi konglomerat karena usaha dan kerja keras sejak kecil?"
setelah berkali-kali kesempatan meeting, short course, training dan bla bla bla bareng x LB, akhirnya gw ngeliat sendiri gimana perkasanya mereka yang ada di BEJ! Keliatan banget kalo mereka bersemangat dalam proses merger ini. Note bwt sales headnya. Bener-bener sales head tu ibu. Udah sales, head pula... Sales Head?
Gw jadi geli-geli miris kalo inget tawaran bos gw beberapa waktu yang lalu.
Hehehe, challenge and opportunity sih iya, tapi bunuh diri perlahan juga iya.
What a merge...
Dua bulan yang lalu waktu sosialisasi virtual account, masih sah bwt gw untuk beranggapan, "Ini kan produknya business banking or corporate banking!"
Tapi sekarang? Overlap segmentasi produk itu bukan barang haram dan justru makin jelas arahnya bahwa perusahaan pengen karyawan yang multitasking, bukannya specialist! Hohoho, bukannya nggak mungkin suatu saat gw jadi officer funding, lending, komersil dan consumer pula! what the.... !@#$%%^&*()
Pengen rasanya sumpah serapah keluar dari mulut gw! Tapi kalopun akhirnya gw mencaci, yang akan jadi sasaran caci maki ini adalah diri sendiri. Gw nggak mau jauh2 ngomong tentang team selama gw sendiri masih enggan keluar dari zona nyaman gw. Yang gw kerjakan 2 thn belakangan ini ternyata belum cukup baik untuk masa merger karena tuntutannya adalah "more than just a plain vanilla".
Pertanyaannya, sudahkah gw mencapai standar, melebihi, atau justru ada dibawah standar yang ditetapkan?
Well, 1 bulan belakangan ini pertanyaan "sanggupkah gw?" memang terngiang-ngiang terus dikepala. I know, untuk sebuah visi dan misi yang bombastis, keyakinan awal gw yang setengah-setengah ini adalah langkah yang salah. Gw nggak bisa meminta orang lain untuk keluar dari zona nyaman mereka sementara gw sendiri enggan untuk berpindah dari zona nyaman gw...
Jujur gw bingung gimana caranya berhadapan dengan sekelompok orang skeptis yang belum terbiasa dengan hal baru? dimana hal baru tsb belum tentu jelek, dan bahkan bisa membawa sebuah kebaikan bwt kita semua?
hal baru itu kan cuma soal kebiasaan...tentang bagaimana kita membisasakan diri? Ya kan? Hal baru itu belum tentu nggak ada manfaatnya kan?
*seandainya bisa menyampaikan hal ini dengan mudah kepada team gw*
17.15 konsentrasi tinggal 10 %
kami berlima cuma bisa melongo mendengar betapa mereka bangga akan pencapaian mereka dan betapa mereka menyemangati kami untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih dari yang sudah mereka lakukan. That's the way leader works! Berangkat dan menceriminkan sikap positif dan optimisme , sekalipun lingkungannya penuh dengan pesimisme.
21.39
Dan sekali lagi gw ingat apa yang pernah dikatakan oleh ips, bahwa yang hebat bukan lah hal besar yang dilakukan oleh orang besar. Yang hebat adalah, hal besar yang dilakukan oleh orang kecil....
"Mana yang lebih menghargai kehidupan, anak konglomerat yang jadi pengusaha sukses karena mewarisi uang orang tuanya, atau anak gunung yang berhasil jadi konglomerat karena usaha dan kerja keras sejak kecil?"
Langganan:
Postingan (Atom)