Selalu menunggu hari selasa pagi jam 7, menunggu Rene siaran
Pertama kali denger di hardrock fm, emang udah kesentil.
Sampai sekarang, baca bukunya dan denger dia talkshow, masih tetep kesentil.
Lagi-lagi soal pekerjaan.
Sering Rendhi nanya, "apa yah tujuan orang bekerja?"
dan kami berdua sebenarnya tau bahwa 90% orang bekerja adalah demi uang. Sisanya...well, masing-masing orang boleh ngasih alasan tentang kenapa mereka bekerja.
Jujur, sampai detik ini gw masih bekerja karena gw digaji.
Selebihnya baru alasan diplomatik ngalor ngidul such as : gw punya power dan authorithy untuk ngatur orang, gw punya kesempatan untuk belajar jadi banker dan leader yang baik, gw mendapatkan kepuasan ketika sebuah project berhasil diselesaikan, gw punya temen-temen dan lingkungan yang membuat gw selalu up to date, gw punya kesempatan untuk terus mengisi "diri" supaya jadi lebih baik setiap saat..., dan gw bisa ngasih liat ke ortu gw bahwa apa yang mereka bina sejak kecil tidak berujung sia-sia.
Tapi begitu alasan pertama ditiadakan, jelas gw tidak akan menggunakan alasan kedua dan seterusnya untuk tetap bekerja.
So, sedangkal itu kah tekat hati gw untuk terus bekerja? saat ini jawabannya , ya.
Biasanya selalu kesentil setelah dengerin Rene ngomong, tapi kok sekarang kayak abis dengerin another plain vanilla talk show....?
Mirip seperti pertanyaan... Sampai kapan kita mampu bertahan bersama pasangan yang sangat mencintai kita namun belum mampu membuktikan bahwa dia punya masa depan yang cerah?
BalasHapusHanya cinta yang besar yang mampu membuat Butet Manurung bertahan mengelola sokola rimba, Pak Suyadi yang melestarikan hutan mangrove dengan pengorbanan sendiri, para Abdi Dalem Keraton yang berkomitmen tinggi meski digaji amat minim... Mereka meniti hidup dengan benang merah yang sama......
Saya berani bertaruh, mereka sama-sama pernah ditertawakan, dicibir, diremehkan, diolok-olok bahkan dianggap gila oleh orang-orang yang terlalu mengandalkan logika...orang-orang yang "melihat" hanya yang "tampak"...orang-orang yang mendewakan materi...
Pertama, post ini ngga ada hubungannya dengan pertanyaan ttg pasangan.
BalasHapusKedua, U need to read bukunya Rene Soehardono or baca blognya @ www.clearafterhours.com or dengerin dia di hardrock or add fb nya or anything. Benang merah yang kamu bilang disini disebut oleh Rene sbg passion.
Dan passion ini lah yg sedang aq bicarakan disini, sama sekali bukan tentang materi.
O iya, aku setuju...kamu memang tidak bicara tentang pasangan. Aku yang menghubungkan tulisanmu dengan topik pasangan.
BalasHapusThanks atas saranmu di "hari" ini.
Aku akan baca blognya si Rene.
Jadi kalo boleh aku simpulkan... menurutmu dan Rene benang merahnya adalah passion. Menurutku benang merahnya adalah cinta. Namun apakah di antara passion dan cinta tidak terdapat benang merah???
Ah... cinta... Hareee gini bicara cinta... Kesannya old school dan naif. Berapa banyak sih orang yang masih percaya kekuatan cinta...
Paling hanya tinggal band melayu nan mendayu-dayu yang bilang ce.i.en.te.a. Dasar melankolis.
Tentang materi... Kamu sendiri berkata bahwa alasan utama bekerja adalah gaji. Jadi mnrtku, yang kamu sampaikan di postmu masih berhubungan dengan yang namanya materi. Tentang passion bekerja yg tetap "hidup" karena gaji yang memadai.
Bukankah gaji = materi???
Aku tak menyalahkan orang2 yang bekerja karena gaji, bukankah ada pepatah yang bilang, "uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang"...
Hidup mengejar materi adalah ma-nu-si-a-wi.
Anyway aku hanya bertanya dan tak ingin berdebat denganmu (apalagi di media terbuka macam ini).
Sudah ya..., jangan marah-marah...nanti cepet tua. Ga mau kan...
God Bless you.
hahaaa, oke lah kalo begitu :) happy reading!
BalasHapus