Lara Melanda
Berada di tepi keraguan tebing bayangmu,
Sesekali luruh jua...
Tercipta nelangsa di pucuk rerumputan...
Oh...harumnya dukaku , ditiup semilir sikapmu,
mendua...
Menghitung bintang
Satu...satu...
sesukar mereaba lelikuan sifatmu.
Berkali diri ini terpaksa jatuh
pada jurangnya bimbang , dan asa yang tercecer
sempat bertanya...
senyum atau merahkan
kau tawarkan
bagi jiwa dahaga ’smara?
(aku ini lelaki kecil dalam kurun waktu berlalu)
Medio, 1984
Katon Bagaskara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar