Sabtu, 08 Mei 2010

Obat kangen kampus

What a very nice post by Yasinta :)

setelah secara tidak sengaja mendapat obat kangen dari dosen pembimbing skripsi http://yasinta.net/atma-jaya-university-of-yogyakarta-uajy-and-my-experience/#respond

Hi... .

Namaku Ade. Angkatan 2002 FE UAJY, konsentrasi manajemen, dan lulus 2006.

Baca blog ini serasa kembali ke masa beberapa tahun yang lalu waktu masih kuliah di Jogja. Kuliah di FE memang tidak terlupakan. Ada begitu banyak hal yang masih nempel di kepala, mulai dari kuliah kelas, praktikum, kegiatan kampusnya sampai masa-masa menyusun skripsi, yg semuanya punya kesan tersendiri. Semua yang disampaikan disini memang bener-bene bisa meninggalkan kesan buat siapa aja yang pernah kuliah di FE. Well eniwei secara khusu blog ini meremindku ttg seorang dosesn yang, noted, cuma ada di FE.

Yasinta, glad to hear that Mr. Siswanto is one of your fave lecturer, because unfortunately he's mine too....dengan beberapa alasan :

1. Sebelum masuk kelas pak sis aku termasuk mahasiswa yang rajin mencatat di kelas dan membaca text book di perpustakaan. Sampai akhirnya aq kenal sama Pak sis di kelas (kalau nggak salah) SIM di semester 4, aq mulai jadi mahasiswa yang nggak pernah mencatat di kelas dan lebih suka nongkrong di lab, searching journal/paper di internet dari pada baca text book yang tebel bener ituh. Text book hanya sesekali aku baca kalau harus masuk ke perhitungan yang perlu reconfirmed dengan teori. Dikelas aku bisa enjoy menikmati film berdurasi singkat sebagai case study, dan membahasnya dengan rekan satu kelompok , atau bertanya jawab dengan pak dosen mengenai materi yang kurang jelas. Waktu itu khan kelas kuliah yang laih jarang-jarang ngasih liat film ke mahasiswa :D. Waktu itu juga aku sampai betah berlama-lama di depan komputer karena membaca artikel / journal man op ketika teman-teman yang lain membuka Friendster. Waktu itu belum ada fb, twitter, plurk dan social network lainnya. Kelas beliau selalu menyenangkan sampai akhirnya kalau nggak salah total ada 4 kelas + skripsi yang saya ambil. Sementara kesan dosen "susah" dan nyentrik saya dengar dari semua orang dan ada begitu banyak pertanyaan mengenai kenapa saya ambil kelas beliau....ya...karena memang buat aq belajar man op dan turunannya (kualitas, persediaan, OR) jadi menyenangkan. Kalau sudah senang kan belajar bukan lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. Tidak berasa sedang belajar ajah, tau2 udah skripsi :)

2. Pada saat menyusun skripsi, sementara mahasiswa lain sudah mulai menyusun skripsi dengan lancar dan mulai duduk tenang mempersiapkan mental menjelang sidang, dibawah bimbingan beliau, aq masih merasakan ketar ketir karena ganti judul, ganti data, ganti metodologi pengukuran dan alat analisis sampai dua minggu sebelum sidang. Tapi aq sadar waktu itu bukan karena aku salah menentukan judul, melainkan karena pak dosen ingin aq menemukan bahwa metodologi menyelesaikan permasalahan (menyusun skripsi) adalah dengan menemukan terlebih dahulu apa masalahnya, baru kemudian menentukan solusi terhadap masalah tsb (menentukan alat ukur dan analisisnya). Sir..., to be honest, you got me crazy at those time! Mahasiswa perdana yang dibimbing skripsinya setelah beberapa tahun beliau absen membimbing skripsi, mahasiswa pertama yang merasakan kolokium dan menghadirkan narasumber dari perusahaan tempat aku mengambil data, dan banyak hal-hal tak terduga lain yang aku rasakan selama jadi bimbingannya. Disini aku belajar untuk meningkatkan daya tahan terhadap tekanan (stress akibat mau maju sidang) dalam kurun waktu yang lumayan panjang. Butuh keyakinan bahwa beliau akan tetap membantuku menyelesaikan skripsi tepat waktu, cukup satu semester. This is the most important reason why he does become my fave.

Justru disaat menyusun skripsi ini aku berhasil menarik kesimpulan mengenai salah satu "jalan" bagaimana menjadi mahasiswa yang baik dan berhasil dalam studi. Aku diajari untuk menjadi extremely proactive dalam mencari informasi dan nggak cukup menjadi menjadi mahasiswa rata-rata yang datang duduk dengerin dosen, mencatat, diskusi, lalu pulang, tanpa ngerti alasan kenapa dia harus mengambil mata kuliah tsb.

3. Mungkin nggak secara langsung berhubungan, tapi aku yakin pak Sis sedikit banyak berkontribusi terhadap keberhasilanku menjadi lulusan terbaik dr manajemen periode wisuda saat itu....

Aku memang sudah nggak pernah berhubungan dengan dunia akademis mengingat kesibukan bekerja yg menyita waktu 4 tahun belakangan ini. Pak Sis bilang, dalam hal ini aku memilh untuk "hara kanan" :D Tapi satu hal yang masih aku ingat pada saat kolokium 4 tahun yang lalu, beliau menyampaikan bahwa seharusnya dunia akademis dan praktisi tidak berjalan sendiri-sendiri...dan bisa saling melengkapi karena seharusnya kedua hal tsb aplikatif satu sama lain.

Sekarang tinggal bagaimana manusia (dalam hal ini mahasiswa) mampu membawa misi suci dunia akademis kedalam medan pertempuran di dunia praktek yang nyata. Untuk ini dibutuhkan lebih dari sekedar orang pintar atau intelejensi tinggi, melainkan juga sikap dan attitude yang seharusnya dibangun selama belajar di bangku sekolah dan perguruan tinggi. Metode kuliah dosen yang satu ini, menurut aq, memungkinkan studentnya untuk membentuk sikap itu selama kuliah.

Kemungkinan untuk komunikasi dua arah juga lebih terbuka karena mahasiswa "dipaksa" menjadi seorang yang proaktif untuk terus curious dengan apa yang dia pelajari. Kukira dengan perkembangan selama ini, resources yang dimiliki FE seperti disebutkan oleh Yashinta sudah cukup untuk memfasilitasi rasa ingin tau mahasiswa mengenai bidang ilmu yg mereka tekuni. kalau memang masih ada yg harus diperbaiki disana sini, bisa dilakukan bersama-sama demi tujuan akhir yang satu.

Personaly, aku seneng banget waktu nemu blog ini karena ya seperti aq bilang tadi, it brings back memories when I was student. Aku rasa nggak banyak mahasiswa yang bikin blog dengan content value chain Porter atau supply demand theory :D

Sukes n jaya selalu untuk FE UAJY!