Kamis, 17 Juni 2010

Versus Post Capek

Postingan simple dan pendek ini akan jadi salah satu hal yang patut gw syukuri selama seminggu ini. Semacam obat untuk semua suntuk yang bikin gw mengeluh beberapa bulan terakhir.
  1. Seminggu ini gw bisa pulang ke rumah mama , dengan cepat. Maksudnya terhindar macet dan nggak ketemu sama yang namanya traffic jam akibat hujan.
  2. Air kamar mandi...somehow...terasa sedingin air di Jogja. Kok bisa..? Nggak tau juga kenapa :) yang jelas selalu bikin gw tersenyum setiap keluar kamar mandi.
  3. Akhirnya project infrastruktur untuk cabang Atmajaya dan Bellagio selesai juga :) Perjalanan panjang dan sedikit berdarah untuk bisa menyediakan support facility di kantor kas lumayan memberi tambahan pengalaman ttg siapa-siapa yg harus dihubungi untuk mendapatkan bantuan... Thanks God.
  4. Minggu ini acara mitoni si dede bakal diadakan di Legenda. Walaupun kehamilan gw sudah memasuki bulan kedelapan, alias acara mitoni ini sebenarnya agak terlambat, tapi gw seneng deh karena setelah ini, gw dan Rendhi bisa mulai belanja keperluan baby dan menghias apartment kecil kami jadi kamar baby yang menyenangkan. Diaper, gurita, minyak telon, wallpaper yg gambar bintang-bintangnya glow in the dark, stroller, ice box, medella, breast pump, hiyaaaa...menyenangkan sekaliii :D

Senin, 14 Juni 2010

Ngomong-ngomong soal baby....

Talking about baby's things ternyata cukup membuat gw tersenyum. Hari ini beberapa kali nggak sengaja mendapati diri tanya jawab sama temen kantor tentang persiapan melahirkan yg bikin deg degan :D I like this kinda feeling. Antara nggak sabar, takut & khawatir, tapi juga exciting, dan sensasinya itu lho...bikin yg ada di dalam perut juga ikut merasakannya.

Dua kali kontraksi palsu minggu ini memang cukup ngasih gambaran stadium satu rasa yg harus gw lewati kalau ingin melahirkan secara normal. Berkali-kali gw bilang sama si dede, supaya nanti lairannya normal yah...gw bilang ke dia kalo gw kuat dan dia pasti bisa. Komunikasi pre natal yg kadang bikin gw sama Rendhi keliatan kayak orang gila. Tapi itulah kebahagiaan kami (yg seringnya justru lupa untuk gw syukuri), mendapati si dede ngasih respon ketika kami ajak ngobrol.

Tapi hari ini gw bersyukur, karena diingetin sama beberapa temen kantor bahwa sudah waktunya gw untuk lebih konsentrasi sama persiapan kelahiran, mengingat sekarang sudah masuk bulan ke-8. Baju di mobil, senam hamil, minum air kelapa muda, kacang ijo dan susu kedelai, nggak boleh banyak bergerak, musti sering2 ngepel , browsing dan baca2 artikel kehamilan, bla bla bla.... Untung banyak yg ngingetin gw. Disela-sela kantor yg sering bikin stress, masih ada hal-hal tidak terduga yg bikin gw tersenyum.

It is a simple post, but some how it makes me smile.
Sudah terlalu banyak yg bikin gw cemberut, ternyata yg bikin gw tersenyum ada didalem perut gw sendiri :D

Rabu, 09 Juni 2010

capek part 2

Gw suka sama Rene Soehardono Canoneo sudah sejak 2 tahun yang lalu.
Selalu menunggu hari selasa pagi jam 7, menunggu Rene siaran
Pertama kali denger di hardrock fm, emang udah kesentil.
Sampai sekarang, baca bukunya dan denger dia talkshow, masih tetep kesentil.
Lagi-lagi soal pekerjaan.
Sering Rendhi nanya, "apa yah tujuan orang bekerja?"
dan kami berdua sebenarnya tau bahwa 90% orang bekerja adalah demi uang. Sisanya...well, masing-masing orang boleh ngasih alasan tentang kenapa mereka bekerja.
Jujur, sampai detik ini gw masih bekerja karena gw digaji.
Selebihnya baru alasan diplomatik ngalor ngidul such as : gw punya power dan authorithy untuk ngatur orang, gw punya kesempatan untuk belajar jadi banker dan leader yang baik, gw mendapatkan kepuasan ketika sebuah project berhasil diselesaikan, gw punya temen-temen dan lingkungan yang membuat gw selalu up to date, gw punya kesempatan untuk terus mengisi "diri" supaya jadi lebih baik setiap saat..., dan gw bisa ngasih liat ke ortu gw bahwa apa yang mereka bina sejak kecil tidak berujung sia-sia.
Tapi begitu alasan pertama ditiadakan, jelas gw tidak akan menggunakan alasan kedua dan seterusnya untuk tetap bekerja.
So, sedangkal itu kah tekat hati gw untuk terus bekerja? saat ini jawabannya , ya.
Biasanya selalu kesentil setelah dengerin Rene ngomong, tapi kok sekarang kayak abis dengerin another plain vanilla talk show....?

Selasa, 08 Juni 2010

capek

Sekali aja..gw pengen mengeluh sejadi-jadinya..

tentang kantor..
yang suasana kerjanya makin nggak kondusif, tentang orang pesimis yang jumlahnya makin banyak...semuanya demotivated dan hanya melakukan sesuatu untuk reward yang sesuai, tentang boss yang nggak support dan jauh dr sifat leader yang baik, tentang anak buah yang nggak produktif, tentang tuntutan harus "on" dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, tentang pikiran yang setengah ada dirumah setengah ada di kantor, tentang nasabah yang nggak pengertian dan selalu menuntut, tentang target yang nggak ada habisnya, tentang bagian lain yang sirik, tentang infrastruktur yang nggak mendukung, tentang lempar tanggung jawab bagian lain, tentang mengorganisir orang,.... gw punya banyak alasan untuk ga bersyukur dengan pekerjaan gw sekarang. Dan dear God, I'm so sorry that I have to give you my complaint yang sudah tertahan selama 6 bulan belakangan ini.
Gw mulai capek harus menyebarkan aura positif ditengah-tengah udara negatif yang makin lama makin bikin nyesek. Nggak ada something yang bisa gw jadikan pegangan di kantor, not even my peers nor my boss yang tadinya gw harap bisa sedikit memberi suntikan semangat ttg situasi yang ada.
Menghadapi ini semua, gw capek tingkat tinggi.

tentang Jakarta
macet, polusi, debu, sumber penyakit pernafasan, udara kotor (dan tetep masih bisa dapet Adipura?? Pemda DKI emang Srimulat abis!), berita di TV ttg politik kotor dan demokrasi kebablasan, anggota dewan bertingkah kayak anak TK, korupsi berjamaah, kekerasan, pelecehan berbau SARA, banjir, fasilitas umum tidak memadai, acara TV kalo nggak sinetron azab ya gosip nggak mutu, talkshow interaktif yang narasumbernya cuma bisa ngomong doang, biaya hidup tinggi, tingkat stress tinggi, kelebihan penduduk, orang miskin & kriminalitas dimana-mana....
Gw punya banyak alasan untuk mengutuk kota ini seperti Soddom & Gommora. Well, sering juga kok gw mengumpat,..."If Jakarta was a girl, I'd kick her ass already!"
Menghadapi ini semua, gw capek tingkat tinggi.


Satu tahun belakangan rasanya waktu berjalan lebih cepat dari seharusnya. Dan, bikin muka gw keliatan makin tua (shit). Udah butek banget sama kantor dan kota Jakarta. Nggak bisa ngeliat dengan jelas kedepan. Jangankan punya visi misi jangka panjang, untuk ngeliat suasana dan situasi sekarang aja buat gw gelap! Gw sebetulnya nggak mau mempersulit hidup ini karena toh dengan kondisi yang ada sudah cukup menyulitkan. Tapi punya cita-cita dan hidup di trigger oleh sesuatu yang baik , boleh toh? Mengejar cita-cita itu nggak gampang, tapi lebih susah menjalani hidup tanpa cita-cita. And those damn two thing drag me away from my will...slowly but sure. Gw nggak suka menjalani hidup ini seperti air mengalir..apa yg ada didepan mata. Rasanya kayak pengen mencabut diri sendiri dari situasi stuck dan nggak bisa kemana-mana just like now.

Cuma kalau lagi inget hamil, inget suami plus keluarga (terutama inget nyokap) gw jadi ngelus dada dan ngerasa nyesel karena lupa bersyukur. Bahwa banyak yang kondisinya jauh lebih memprihatinkan dari gw.

Tapi lebih dari itu, sumpah....hati, badan, dan pikiran gw capek banget...