Kamis, 06 Desember 2012

Ces Pleng : Nuno dan Auclaire (1)

Sebetulnya, peristiwa ini terjadi setiap saat mereka bermain. Anak-anak saya, Nuno dan Auclaire...setiap kali bermain bersama, selalu mengundang tawa. Mereka berdua saling menertawakan satu sama lain, dan kami orang dewasa yang menonton juga kepingkel-pingkel ngeliatin dua bayi berkepala bulat bertingkah lucu. Hanya, anggaplah karena kesibukan saya di kantor, sehingga quality time bersama anak-anak jadi terbatas, saat weekend, beberapa saat sebelum berangkat ke kantor dan sesaat setelah pulang kantor-kalau mereka belum berangkat tidur. Jadi pemandangan ketika Nuno-Auclaire bermain bersama bisa dibilang agak jarang saya liat.  Tapi malam ini saya cukup beruntung bisa melihat mereka bermain bersama.

Jadi gini ceritanya.

Malam ini , pas saya pulang kantor...turun dari mobil, sy denger suara Auclaire ketawa terbahak-bahak dan nggak berhenti-berhenti, dibarengi dengan suara teriakan Nuno, "ketawa adeeek...! Ayo ketawa adeeeek...!!!". Pas saya intip dari jendela, ternyata mereka berdua lagi joget nggak karu-karuan dengan iringan lagu India dari mainan mobil-mobilannya Nuno. Auclaire nggak peduli ada barang apa didepan matanya dia terus aja berjalan maju dan mengelilingi rumah sambil sesekali joget, menggerakan tangannya keatas dan kebawah, goyang kepala, lanjut jalan...lalu ketawa lagi dan begitu seterusnya. jelas, Auclaire jadi 'full battery'  karena ngeliat tingkahnya Nuno yang nggak kalah ekstrim dgn loncat kesana kemari, memukul dan menendang angin seolah dia adalah super hero yg lagi berantem sama monster (gerakan baru Nuno ini entah dari film kartun yang mana). Nuno juga nggak berheti kasih komando supaya adeknya ketawa dan terus joget. Ditambah dengan Pipit yang memanaskan suasana dengan ikutan melakukan joget, jadilah pemandangan indah dari balik jendela malam ini nggak tega untuk saya buyarkan. Sekitar 15 menit saya stand still dibalik jendela sambil senyum-senyum sendiri melihat pemandangan mereka bertiga. Indah banget melihat dan mendengar anak-anak ketawa dan bermain bahagia. Pemandangan pelepas penat yang ces pleng dan seketika itu juga menghilangkan capek setelah kerja dan macet seharian.

Beberapa saat setelahnya akhirnya saya nggak tahan untuk masuk rumah dan menyapa anak-anak lalu memeluk mereka, cium-cium, sayang-sayang dan akhirnya terjun bersama mereka bertiga untuk joget amburadul. Seperti biasam Nuno mendominasi dan nggak ngasih saya untuk dipegang-pegang sama Auclaire. Cuma tetep kok saya curi-curi cium dan gendong Auclaire kalo Nuno lagi meleng ^__^. Overall, malam ini mereka hepi karena ketungguan ibunya joget bersama, saya juga merasa bahagia lahir batin. 
Selesai main joget amburadul, jadwal tidur mereka berlangsung seperti biasa. Sebelum saya mandi masih sempat ngelonin Nuno tidur dan gendong Auclaire sampe tidur pules di pelukan saya. Lalu saya mandi, istirahat minum teh panas manis yang kentel kalo diseruput itu bisa bikin saya menggelinjang saking keenakan. Dan ya disinilah akhirnya saya bertengger di depan laptop ini untuk nulis.

Ketawanya anak-anak malam ini indah sekali. Begini analoginya. Setelah puasa seharian, kita dikasih minum es buah dingin baru keuar dari kulkas. Nah. Begitu deh rasanya beban yang diangkat. Lebih sureal daripada jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketawanya Auclaire dan tingkahnya Nuno malam ini seolah ngasih saya lagi-lagi jawaban , kenapa mereka berdua bisa ada di muka bumi ini. Dulu awal masa kehamilan Auclaire, berbagai kekhawatiran muncul ttg gimana saya dan suami menjalani peran sebagai orang tua anak-anak yang masih kecil, tentang kasih sayang kami yang harusnya masih sepenuhnya dicurahkan untuk Nuno, tentang apakah nanti kami bisa mendidik mereka dan ngebentuk karakter baik dalam diri mereka bla bla bla yadayadayada. Semua pertanyaan saya yg (ternyata) nggak mutu itu terjawab satu per satu seiring berjalannya waktu. Bahwa, mereka berdua ada because they belong to each other, Nuno untuk Auclaire dan Auclaire untuk Nuno. 

Saya sadar sih, sebagai ibu bekerja yang tinggal di pinggiran Jakarta mengharuskan saya bayar harga berupa waktu yang terbuang selama di kantor, nggak bisa full time mengikuti perkembangan mereka by detail. Pergumulan saya lah....lagi-lagi hanya waktu yg punya kuasa untuk menjawabnya. 

Meanwhile, saya ngetik postingan kali ini sambil bolak-balik ngeliatin dua bayi saya yang lagi tidur. Hhhhh....rasanya cessss plenggg.... 

(kok tiba-tiba ada suara suami saya ya?? Wah, waktunya tutup laptop nih.... Lanjut lain kali ya di postingan ces pleng yang kedua yah :) byeeee....!)