Minggu, 26 April 2009

Cerita Kecil Saja- Stephenie Kleden-Bleetz

Pernah liat iklan di TV yang tag line nya "hidup adalah perbuatan"?
atau pernah denger jingle di radio yang bilang kalau kreativitas baru menjadi kreativitas sampai diwjudkan dalam tindakan , dan tidak hanya berhenti sampai di angan2?
atau pernah denger kalimat, iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati?
atau pernah denger istilah result oriented?
atau pernah denger istilah NATO (no action talk only)?
Inti semua ini adalah tentang perbuatan, sikap dan tindakan.
Dua tahun belakangan ini gw banyak belajar tentang hal-hal kecil dan bagaimana memaknai sesuatu lewat sebuah tindakan, terutama dari dia. Dan minggu kemaren gw baru saja menemukan sebuah buku yang pas banget sama topik "tindakan dan sikap" ini, judulnya Cerita Kecil Saja karangan Stephenie Kleden-Bleetz. Mirip-mirip Doa Sang Katak (Anthony de Mello, SJ). Bukunya kecil, tipis, bahasanya gampang dimengerti, dan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita bersifat universal.
A very recommended book to read!
***
Ini salah satu cerita yg ada di buku Cerita Kecil Saja :

Adalah Abou Ben Adhem yang tidur lelap. Tiba-tiba ia terbangun oleh cahaya yang terang benderang didalam kamar tidurnya, padahal diluar gelap gulita tanpa bulan. Ia tersentak bangun ketika melihat malaikat yang amat molek sedang menulis dalam buku emas.
Abou lalu memberanikan diri bertanya, “Sedang menulis apa?”.
Malaikat menjawab, “Nama-nama orang yang mencintai Tuhan.”
Abou bertanya dengan suara merendah, “Nama saya juga?”
Malaikat menggeleng, “Namamu tidak ada disini”.
Kemudian Abou berkata lagi, “kalau begitu, saya mohon, tulislah nama saya sebagai orang yang mengasihi sesama manusia”.
Malaikat menulis, lalu menghilang. Besok malamnya, malaikat datang lagi dengan gegap gempita. Ia membawa buku emas dengan nama semua orang yang mencintai Tuhan.
Dan…coba lihat, nama siapa yang pertama. Abou Ben Adhem! Benarlah, Abou Ben Adhem telah mengajari kita tentang cinta sesama. Mana mungkin mengatakan mencintai Tuhan yang tidak tampak tetapi mengabaikan dan menelantarkan sesama yang menderita yang ada di dekat kita!

***

Seseorang menulis :
“Aku mencari jiwaku, tapi tak kutemukan jiwaku.
Aku mencari Tuhan, tapi awan dilangit terlalu tebal menutupi wajah-Nya.
Ketika aku mencari sesamaku, aku malah menemukan ketiga-tiganya.”

4 komentar:

  1. Memang mudah untuk mengabaikan org lain hanya karena mereka 'terlalu sering' kita jumpai dan 'terlalu biasa' untuk diperhatikan
    Apalagi terhadap orang yg jarang kita jumpai dan terlalu biasa untuk diperhatikan... (Meskipun orang tersebut sudah berusaha keras untuk memperhatikan kita dalam segala keterbatasannya).

    Anjuran empunya blog ini sangat bagus dan niatnya pasti juga mulia.
    Tapi saya sendiri meng-"amin"-i bahwa anjuran tsb sangat tidak mudah untuk dilakukan. Banyak "alasan2" yg dipakai sebagai "pembenaran" untuk tidak memperhatikan sesama... Contohnya kalimat2 berikut.., "Emang siape elo??". Atau kalimat yg ini, "Emang untungnya bwt gue ape??". Atau mungkin yg ini, "Gw lg sibuk, nanti aja yah"(padahal tak jelas kapan "nanti" itu tiba).

    Paling tidak, sekarang mari kita tengok orang2 yg sangat dekat dgn kita(meski mgkn bisa jadi sedang berada jauh dari kita). Ada orang tua, adik/kakak, kakek-nenek, sahabat, saudara, pacar, teman, orang2 yang kita cintai lainnya, atau bahkan binatang peliharaan...
    Apakah kita sudah memperhatikan dengan cara yang terbaik untuk mereka semua???
    Yahhh, mumpung mereka masih ada...berikanlah perhatian utk mereka. Sebelum menyesal karena terlambat.

    Saya sendiri sering masih merasa sedih dan sangat menyesal karena terlambat (benar2 terlambat) memperhatikan orang yang sangat memperhatikan saya karena saya terlalu sibuk memperhatikan orang yang (sudah) tidak memperhatikan saya. Bodoh??? perhaps...

    Tentu kita semua tidak ingin mengulang kebodohan yg sama bukan??

    BalasHapus
  2. single fighter ini sering banget comment di blog gw yah ^_^

    BalasHapus
  3. Yes..., Denta is back.., good writing Denta.., very inspiring..:).

    BalasHapus
  4. Hmm.., memang ada dua hubungan yang harus kita jaga selama kita hidup.., hubungan vertikal dan horizontal..., hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan manusia. Single fighter..ur advice is...allright ^_^.

    BalasHapus