Jumat, 17 April 2009

-ips-

ips
Gw pertama ketemu dia bulan Oktober 2007, waktu masih spesialisasi di cabang Th****n . Pertama ngeliat memang belum ada chemistry apapun yang nampak. Entah lah, mungkin karena gw memang bukan tipe love at the first sight, termasuk ke ibu yang satu ini. Waktu itu posisinya adl sbg pembimbing paper gw. Dan karena kesibukannya, dia ”nglempar” gw ke tangan dinginnya mbak Dian. Another great woman that i would love to share in another blog . ips is my first boss, tapi nggak lama, cuma 3 bulan. Setelah itu dia harus pindah ke T***r karena naik jabatan dari branch mgr menjadi area mgr Jakarta II. Dan sebagai area mgr pun dia nggak bertahan lama, karena dalam tahun yang sama dia dipromote (lagi) menjadi group head division di K******i. Pasca LD1 dan menjelang SPD1, entah cerita promosi apa lagi yang bakal dia capai. Gw udah nggak gitu sering berhubungan sm dia karena divisi kerja kami memang nggak berhubungan secara langsung.

Satu hal yang akan selalu gw ingat ttg ips
”this is heaven Denta!”

3 bulan pertama gw setelah pengangkatan adalah masa-masa terberat dalam penyesuain diri dengan ritme kerja kantor gw. Betapa waktu itu yang ada hanyalah the jungle and the shit that killing me in two years ahead after Dec 17, 2007. Siang itu, siang dimana gw sedang tampak kacau balau karena kasus Un*****r. Dia tanya kenapa gw keliatan begitu loyo. Gw berusaha tersenyum dan mengehela nafas panjang, tp hanya berhasil mendesah lemes,
“Jadi officer itu ternyata kata lain dari welcome to the jungle ya mbak”.
dan jawabannya adalah ”Ya enggak lah, this is not a jungle, this is heaven Dent!”
***
Dan perjalanan hidup gw selama 2 tahun seletelah kalimat itu terdengar memang membuktikan sesuatu. Bahwa yang namanya heaven itu bukan putih melainkan penuh dengan warna. Dan ips benar, bahwa yang gw anggap sebagai jungle itu ternyata adalah heaven yang sarat makna. Seandainya gw nggak menjalani ini semua, gw nggak akan bisa ngeliat arti sebuah heaven yg dimaksud oleh ips.
Thanks God for her words that day.
***
Beberapa hari yang lalu, setelah sosialisasi SPT di T*****n, sekitar jam 7 malem, dengan kondisi laper dan capek pengen cepet pulang, tyt gw ketemu sm ips yang masih asik sama sekretnya, mbak win. Lama nggak ketemu akhirnya gw ketemu lagi sama dia. Finally, she looks like mid 40 years old lady. Yah, setelah sekian lama selalu tampak chic and smart, untuk pertama kalinya umur nggak bias bohong dan gw ngeliat dia terlihat “normal, baca kucel dan tua” karena kerjaan. Mungkin karena tanggung jawabnya yang sekarang gede banget dan tampak jelas dr raut dan kerut yg ada di wajahnya.
Anyway…dia masih tetap menyapa gw dengan senyum ramah dan tetap mempertanyakan kenapa gw jerawatan 
Gw memang nggak berniat untuk ngobrol sama dia krn waktu sudah malam dan dia terlihat masih sibuk sama laptopnya. Hanya membalas sambil lalu, gw minta pamit pulang.
***
Kemudian gw masuk ke mobil sambil tersenyum mengingat masa-masa dimana gw berusaha menemukan makna “this is heaven” .
She’s one of the kind. Salah satu (yang gw yakini sebagai) sumber jawaban atas pertanyaan gw tentang keyakinan dan idealisme dalam bekerja. Bukan karena dedikasinya, bukan karena dia pintar, bukan karena penampilannya, bukan karena dia ramah , bukan karena dia berkharisma, tapi memang karena keseluruhan dirinya menunjukkan passion yang simply irresistible. Passion yg gw temukan juga dalam diri panji saat sedang ngemsi, ika saat sedang menulis. Gw yakin dia punya jawaban atas pertanyaan gw selama ini…
...kenapa mereka bertahan sampai saat ini di posisi itu…

9 komentar:

  1. True what ips said, you must find your job as your own heaven, thats why it's can bring happiness in what you do.
    See something in positive perspective so it will bring you positive results.., trust me it works..
    I know ips as a person with open mind and always try to find a way for improvement. She's a good example Denta.

    BalasHapus
  2. mas daric jgn pake alias "someone" lah.
    Uda ada yg make soalnya. Drpd si Denta bingung.
    GBU.

    BalasHapus
  3. Artikelnya bagus denta, gw suka..this is heaven.., btw kayanya ada yang emosi tuch.., pacarnya kah ? hehe..

    BalasHapus
  4. ips itu kayanya gw kenal dech.., jangan-jangan maksudnya mbak s----i, bnr ya..?, hehe..

    BalasHapus
  5. Hahaha...ada yg kenal ips ya? :)
    gw masi penasaran sama si daric, nyoba googling hasilnya macem-macem banget ...
    sopo to yoooo?

    BalasHapus
  6. Ya kenal den.., dulu sering ke falatehan, waktu gw di fal dulu..., tapi sekarang udah jarang liat karena dia pindah ke KL., hehe.

    BalasHapus
  7. Buat Mbak Putri :
    Ga ada yg emosi kok mbak Putri hehehe.
    Yg jelas bukan pacarnya, kl pacarnya Denta c kayany ga emosian orangnya (semoga...). Tapi kalo Dentanya c emosian (a.f.a.i.k) wkwkwkwk (^_^)v

    Buat Denta :
    Daric kok di-googling c... Malah ketemunya pemain baseball, nama koin atw nama perusahaan...hehe. Tenang aja, nanti jg dia ngaku. Kayany c, dia bukan tipe org iseng yg melakukan sesuatu tanpa tujuan.

    Buat yg pake alias someone :
    Pake aja alias itu, kayany "hak paten"nya ditolak Dirjen HKI (halah halah).

    Buat Mas Daric :
    Nasihatnya hangat dan bijak. Benar2 pikiran yg dewasa. Tapi sayang...menunjukkan identitas diri ke Denta saja tidak berani.

    "Bumi makin panas, tapi kepala dan hati harrrrussss makin ademmmmmm"

    BalasHapus
  8. Mut, pesan diatas itu dari aku. Niatnya mo pake nama pengirim : --<-@. Biar mirip mawar.. Eh, malah tampilnya di blog jadi acakadut ga karuan (wuehehehe konyol).
    Aku ga b'niat romantis2an, melainkan hanya supaya km bs nebak aku ini siapa. Setangkai mawar memang jadi senjata pamungkas kalo pas "desperate" ngadepin km (itu dulu lho ya) hehehe.

    Take care there.

    BalasHapus
  9. Aduh.., aku kok digoggling c Den :), aku kan cuma sharing my opinion..and u can correct me if i'm wrong.., hehe.., coz i like sharing.., btw gw suka dengan tulisannya, Denta banget..

    BalasHapus