Kamis, 09 April 2009

Surat buat Tuhan dari anak kecil yang ngambek karena dikasih tau bahwa permen itu nggak baik buat kesehatan giginya yang hitam dan bolong2

Tuhan yang baik,

hari ini aku akan berkunjung ke rumah-Mu untuk beribadah sesuai dengan ajaran agamaku.
Aku datang Tuhan, namun dengan tanda tanya, apakah bisa melihat wajah-Mu atau tidak.
Karena sekalipun datang untuk beribadah, aku datang tidak dengan keadaan yang sesuai dengan keinginan-Mu.

Jadi begini ceritanya ya Tuhan.
Kemarin malam aku baru saja tersinggung karena sikap seseorang.
Dan yang gawat adalah, hari ini aku masih belum bisa mengampuninya.
Kalau mengingat perbuatannya kemarin, rasanya masih saja marah ini menguasaiku.
Oleh karena itu ya Tuhan, baru saja aku menambah daftar alasan mengapa aku harus datang berkunjung kerumah-Mu.
Yaitu supaya kebaikan-Mu memenuhi diriku dan melumerkan keras hatiku supaya bisa mengampuninya.
Tidak bisa jika bukan Engkau yang melakukannya ya Tuhan.

Maka, saat aku datang nanti...
jika aku tidak cukup pantas untuk bertemu muka dengan-Mu ya Tuhan yang baik, cukup lemparkan dari jendela-Mu, sebersit kebaikan agar mengenai hatiku dan memenuhinya dengan ampunan,
sama seperti Engkau juga telah mengampuni dosaku sebelum aku memintanya.
Kenapa harus lewat jendela ya Tuhan?
karena malaikatmu pernah berkata sekalipun Engkau menutup pintu, Engkau tetap akan membuka jendela hati-Mu.
Untuk memiliki Tuhan yang super baik seperti-Mu, tiada henti aku akan bersyukur sepanjang hidupku.

By the way ya Tuhan,
tak habis nalarku berfikir, kenapa Engkau bisa begitu baiknya mengampuni dosa manusia seluruh dunia,
sementara aku, dengan susah payah berusaha mengampuni dia yang hanya satu orang saja....
Udah gitu, yang membuatku tersinggung juga sebetulnya bukan dosa-dosa amat sih,
dia melakukannya dengan niat baik kok Tuhan, cuma mungkin cara menyampaikan dan waktunya yang nggak gitu pas.
Mungkin aku aja yang terlalu sensitif, lalu mudah tersinggung karena sikapnya.
Bertambah lagi daftar doaku... Beri aku kesabaran ya Tuhan, supaya bisa menerima kritik yang diberikan padaku dengan sikap positif.
Dan supaya sifat manjaku yang selalu ingin dimengerti bisa makin berkurang dan berkurang.

Aduh Tuhan,
aku sudah hampir sampai di depan rumah-Mu, namun masih saja amarah ini yang berkuasa.
ampuni aku ya Tuhan, karena akan beribadah dirumahmu yang suci dengan hati yang penuh marah.

Tuhan, baca suratku dulu ya.
Kutitipkan pada malaikat-Mu yang senyum-senyum padaku.
Sama seperti Engkau ya Tuhan, dia baik sekali.
Dia berpesan padaku dengan penuh kelembutan, bahwa segala yang berasal dari -Mu juga penuh dengan kebaikan. Dan malaikat-Mu ini ingin agar aku membuka mata hati lebih lebar, supaya bisa mengenali kebaikan-Mu yang ada disekelilingku.

Tuhan...terima suratku dan ampuni dosaku ya.


Anak-Mu

8 komentar:

  1. i like your blog.. good story :)

    memang kita manusia suka emosian,,,susah banget mau ngampunin org lain padahal kita diajarkan untuk saling mengampunin,,, mungkin kita harus banyak2 bertapa kali yah de untuk sabar ma org lain,,, hhehehehhehehhe :p
    -dee-

    BalasHapus
  2. iya tuh.., si mas anonim suka emosian kayanya.., sabar ya mas..

    BalasHapus
  3. Salam Sejahtera,
    Si anonym muridnya Ki Joko Bodo kali ya.., suka bertapa.., abis usulannya ga mutu banget.., masa supaya sabar harus bertapa. Ga ngerti dech gw.., intelektual dikit dong..., percaya Tuhan gak sih..?

    BalasHapus
  4. Adalah penting berbuat kebaikan, tetapi lebih penting lagi bagaimana sikap dan cara kita menyampaikan dan menerima kebaikan itu sendiri...,
    sehingga kebaikan menjadi kebaikan, dan tidak berujung kepada kesalahpahaman...

    BalasHapus
  5. to daric :
    jadi semua ini cuma soal komunikasi?

    BalasHapus
  6. Anonim itu siapa ya??
    JJ itu siapa jg ya??
    Yah siapapun kalian, semoga kalian berdua bisa rukun :).
    Jgn sampai blog si Denta malah jadi ajang perselisihan. Saya yakin semua yg memberi komentar disini adalah orang2 yg cukup dewasa dan mengerti tentang tata krama.

    Btw, mgkn maksudnya mas Anonim itu adalah meditasi.. Kl benar itu yg mas Anonim maksud maka aku setuju dgn pendapat dia, tp kl bertapa??? amit-amit deh hehehe.
    Setau saya, meditasi memang bisa melatih kesabaran, mengasah pengendalian diri.
    Doa juga salah satu bentuk meditasi.

    Tak ada salahnya jika mas JJ mencoba bermeditasi sejenak..

    Tuhan memberkati.

    BalasHapus
  7. Saya setuju dengan mas Daric. Bahwa jika kebaikan dilakukan/ disampaikan dengan cara yg tidak baik..maka kebaikan tsb tidak akan pernah menjadi kebaikan. Jd inget sama Om Mario Teguh deh hehehe.

    Salam SUPERRRRRRRRRRRRRRRRR v(^_^)v

    BalasHapus
  8. Btw tentang Om Mario Teguh..,ada hal menarik yang disampaikan beliau..,
    Dalam hidupnya manusia hanya melakukan dua kesalahan. Yang pertama adalah melakukan hal yang salah yang kedua adalah melakukan dengan cara yang salah...
    my opinion is.., mungkin saja seseorang menyampaikan kebaikan dengan cara yang salah..., namun kita jangan menerimanya dengan cara yang salah pula.., cobalah bersabar.., karena dibalik kesabaran itu ada kejernihan pikiran..:).

    BalasHapus