
atau pernah denger jingle di radio yang bilang kalau kreativitas baru menjadi kreativitas sampai diwjudkan dalam tindakan , dan tidak hanya berhenti sampai di angan2?
atau pernah denger kalimat, iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati?
atau pernah denger istilah result oriented?
atau pernah denger istilah NATO (no action talk only)?
Inti semua ini adalah tentang perbuatan, sikap dan tindakan.
Dua tahun belakangan ini gw banyak belajar tentang hal-hal kecil dan bagaimana memaknai sesuatu lewat sebuah tindakan, terutama dari dia. Dan minggu kemaren gw baru saja menemukan sebuah buku yang pas banget sama topik "tindakan dan sikap" ini, judulnya Cerita Kecil Saja karangan Stephenie Kleden-Bleetz. Mirip-mirip Doa Sang Katak (Anthony de Mello, SJ). Bukunya kecil, tipis, bahasanya gampang dimengerti, dan nilai-nilai yang terkandung didalam cerita bersifat universal.
A very recommended book to read!
***
Ini salah satu cerita yg ada di buku Cerita Kecil Saja :
Adalah Abou Ben Adhem yang tidur lelap. Tiba-tiba ia terbangun oleh cahaya yang terang benderang didalam kamar tidurnya, padahal diluar gelap gulita tanpa bulan. Ia tersentak bangun ketika melihat malaikat yang amat molek sedang menulis dalam buku emas.
Abou lalu memberanikan diri bertanya, “Sedang menulis apa?”.
Malaikat menjawab, “Nama-nama orang yang mencintai Tuhan.”
Abou bertanya dengan suara merendah, “Nama saya juga?”
Malaikat menggeleng, “Namamu tidak ada disini”.
Kemudian Abou berkata lagi, “kalau begitu, saya mohon, tulislah nama saya sebagai orang yang mengasihi sesama manusia”.
Malaikat menulis, lalu menghilang. Besok malamnya, malaikat datang lagi dengan gegap gempita. Ia membawa buku emas dengan nama semua orang yang mencintai Tuhan.
Dan…coba lihat, nama siapa yang pertama. Abou Ben Adhem! Benarlah, Abou Ben Adhem telah mengajari kita tentang cinta sesama. Mana mungkin mengatakan mencintai Tuhan yang tidak tampak tetapi mengabaikan dan menelantarkan sesama yang menderita yang ada di dekat kita!
***
Seseorang menulis :
“Aku mencari jiwaku, tapi tak kutemukan jiwaku.
Aku mencari Tuhan, tapi awan dilangit terlalu tebal menutupi wajah-Nya.
Ketika aku mencari sesamaku, aku malah menemukan ketiga-tiganya.”