Sabtu, 08 Agustus 2009

Upacara 12 thn

Ini adalah salah satu cara yang menurut saya salah kaprah dalam mendidik anak bangsa mencintai Indonesia. Upacara bendera setiap hari Senin selama 12 tahun. Sudah berapa kali upacara kalau begitu? Silakan dihitung sendiri.

Pagi ini, dengan mata masih mengantuk, saya mengantar Nia lomba paskibra di Lapangan Blok S. Nia sudah siap dengan atributnya jam 6 pagi, sementara dengan dandanan seadanya saya berangkat juga mengantarnya. Belum mandi, hanya sikat gigi, setengah sadar dan mengomel sepanjang jalan.

Sampai di blok S, Fenia segera menghambur dengan teman-temannya yang lain, segerombol anak SD dengan baju putih-putih. Disana ada banyak anak sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA, semuanya berseragam lengkap. Mereka semua adalah peserta lomba paskibra tingkat Jakarta Selatan yang akan mengikuti seleksi untuk mengikuti lomba tingkat DKI. Panas dan debu seolah tidak dirasa dan mereka semua tampak tidak peduli dengan keringat yang meler-meler di wajah dan leher. Berlarian kesana kemari, latihan baris berbaris, hormat-grak-balik-kanan-hadap-kiri-bentuk-formasi dan aba-aba lainnya terdengar dimana-mana.

Saya memilih untuk berteduh dibawah pohon di pinggir lapangan...., jajan bakso yang jadi terasa enak karena lapar. Jajan anak sekolah memang bikin ngiler walau jauh dari sehat. Sarapan bakso super pedas dan minum teh botol dingin ...hmmm....bener2 nggak sehat banget deh... .Beberapa saat kemudian saya lihat Yeni, pembantu saya yang senantiasa nempel sama Nia, memanggil sambil berteriak dari ujung lapangan. ”Giliran Yasporbi!” teriaknya. Segera saya berlari kecil menghampiri Yeni, dan akhirnya sampai di tengah anak-anak SD Yasporbi yang sudah masuk formasi siap tempur.
Agak kaget juga waktu melihat Nia ternyata adalah pasukan inti yang membawa bendera. Lalu saya mengamati dari jauh setiap tahap upacara bendera bohong-bohongan yang sedang mereka lakukan. Ada pidato pemimpin upacara, pembacaan UUD 45, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Janji Siswa.

Sampai di pembacaan Janji Siswa yang dengan lantang yang diikuti oleh semua peserta upacara, ternyata membuat saya sedikit terarik dengan isinya. Saya sempat tertegun waktu mendengarnya. Semacam sumpah yang diucapkan dengan lantang dan serius. "Hebat banget isi janji siswa ini...", pikiran itu yang muncul dikepala saya pada waktu mendengarkan bunyinya yang kurang lebih seperti ini :

Janji Siswa
1. Taqwa terhadap Tuhan YME, adbi terhadap tanah air dan bangsa, setia kepada Pancasila dan UUD 1945
2. Adab terhadap orang tua, hormat terhadap guru serta menjunjung tinggi derajat dan martabat sekolah


Setelah selesai prosesi upacara selesai, kita semua beristirahat ditempat yang sama dengan tempat saya makan bakso dipinggir lapangan. Ada sekitar 30 orang anak ditemani orang tua masing-masing (kebanyakan ditemani mamanya), mereka beristirahat sambil makan nasi kotak. Anak-anak itu tampak dekil, kotor dan berkeringat. Namun senyum gembira diwajah mereka jadi pemandangan indah yang menghalau semua bau tak sedap yang muncul dari badan mereka yang berkeringat. Mereka semua tampak senang. Esprit de corps. Semangat kebersamaan.
Tidak lama kemudian, sampai pada saat yang ditunggu - tunggu pengumuman nya disampaikan. Fenia and the genkz : juara 1. Dan maju ke tingkat DKI hari Senin minggu depan. (Dan ternyata, mereka juara 1 lagi. Jadi adik saya dan tim nya adalah juara I Paskibra tingkat sekolah dasar se DKI Jakarta... Keren juga gelarnya :* )
Semuanya bersorak gembira!

Sampai dirumah, saya tiba-tiba ingat dan terusik dengan bunyi Janji Siswa yang sempat saya dengar. Saya sendiri lupa bunyinya, tapi Fenia ternyata hafal luar kepala, sehingga pada waktu saya iseng-iseng bertanya bagaimana bunyinya , ternyata dengan lancar dia menjawabnya.
Hafal di luar kepala.
Hafal sebuah janji yang menurut saya sangat tinggi nilai dan maknanya.

Janji? Sumpah? Saya sama sekali nggak menyangka janji sedemikian mulia keluar dari mulut anak - anak sekolah dasar. Lancar, lantang, serius, dan diucapkan selama 12 tahun masa sekolah (SD, SMP dan SMA). Lantas, pertanyaannya adalah, apakah janji tsb otomatis bisa diwujudkan dalam tindakan nyata dan tingkah laku sehari-hari? Apakah ada pemahaman yang cukup dari seorang anak kelas 6 SD mengenai taqwa terhadap Tuhan YME? Apakah ada bayangan mengenai bukti nyata abdi terhadap tanah air dan bangsa? Bagaimana seorang anak kelas 6 SD bisa membuktikan kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945?
Sama sekali nggak ada maksud untuk meng-under estimate- kan nasionalisme dan daya tangkap anak SD jaman sekarang. Tapi jujur, saya yang umurnya sudah hampir seperempat abad aja sampai sekarang masih gelagapan kalo disuruh bicara ttg Indonesia Raya merdeka...merdeka...
Saya baru sadar bahwa selama ini indoktrinasi model begini lah yang ditanamkan diseluruh Indonesia kepada seluruh pelajar SD, SMP dan SMA. Termasuk generasi saya pada waktu itu. Usia emas dimana absorbsi terhadap segala informasi terjadi dengan sangat baik. Dan semua orang yang pernah merasa jadi anak SD, SMP dan SMA, pasti pernah merasakan upacara, mengucapkan Pancasila dan mendengarkan UUD 45.
Puji Tuhan kalau informasi yang diserap oleh anak -anak tsb adalah yang baik dan konstruktif. Tapi jujur aja, menurut saya apa yang terjadi selama di dunia pendidikan mengenai nasionalisme thd bangsa ini justru salah kaprah dan sia-sia. 12 tahun mengucapkan Pancasila dan mendengar UUD 1945, 12 tahun mengucapkan janji siswa, 12 tahun tidak mengetahui apa yang dilakukan.... itukah yang dilakukan pendidikan di Indonesia dalam upaya menanamkan rasa cinta tanah air?

Saya memang bukan pengamat dan komentator pendidikan. Saya hanya sedang merasa ada yang salah dari cara menanamkan nilai-nilai baik kepada anak lewat jalur pendidikan. Betapa pun baiknya nilai-nilai tsb, jika disampaikan dengan cara yang salah dan tidak tepat sasaran, menurut saya hasilnya hanya akan sia-sia. Saya sendiri nggak berani banyak ngomong karena saya belum pernah punya anak, jangan sampai saya cuma ngomong doang tanpa merasa bagaimana susahnya mendidik anak dengan baik dan benar. Kalau ada cara yang lebih baik dari upacara bendera selama 12 tahun untuk menamkan nilai cinta bangsa dan negara , tolong kasih tau saya. Apa iya, jaman sekarang anak-anak usia dibawah 20 thn harus ikut wajib militer seperti jaman papa mama dulu?
Ckckckckck....Indonesia....sebentar lagi mau ulang tahun.....

1 komentar:

  1. atau mereka punya cara sendiri memaknai setiap janji yang dibacakan setiap upacara? anyway, saya bangga juga sama Nia waktu liat dia tidur karena kecapekan lomba lagi hari Seninnya... Sekolahnya menang lagi, juara I se DKI Jakarta. Selamat ya pen....

    BalasHapus